اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ وَعَلَى اُمُوْرِالدُّنْيَا وَ الدِّيْنِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلَى اَصْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّابَعْدُ

Yth. Bapak H. Drs. Paiman selaku Ketua Yayasan Perguruan Tamansiswa cabang Kudus
Ykh. Bapak Drs. Untung Sutrisno selaku Kepala SMK Tamansiswa Kudus
Ykh. Bapak/Ibu pamong serta staf Tata Usaha SMK Tamansiswa Kudus
Ykh. Bapak/Ibu wali murid kelas XII SMK Tamansiswa Kudus serta Tamu Undangan
Tak lupa teman-teman seperjuanganku kelas XII serta perwakilan adik-adik kelas X dan XI yang saya sayangi dan banggakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di acara Pelepasan Siswa kelas XII SMK Tamansiswa Kudus angkatan 2013/2014 dalam keadaan sehat wal ‘afiyat tanpa suatu halangan apapun.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW dengan harapan kita mendapat syafa’at beliau di yaumil qiyamah nanti. Amiin…
Setelah menunggu dengan hati deg-degan dan terus berdo’a, sekarang kami bisa lega dan bersyukur kepada Allah SWT atas kelulusan kami yang diumumkan pada tanggal 20 Mei 2014 kemarin. Itu semua berkat bimbingan Bapak/Ibu pamong yang selalu sabar menghadapi kami, mengajari kami dari yang tidak bisa menjadi bisa, tanpa ada keluh kesah dari Bapak/Ibu pamong. Dan tak lepas dari bimbingan orang tua/ keluarga  serta dukungan dari masyarakat. Seperti seboyan di Tamansiswa yaitu Tripusat Pendidikan yang artinya Tamansiswa melaksanakan pendidikan melalui Keluarga-Sekolah-Masyarakat.

Bapak/Ibu pamong, kami sadar bahwa selama 3 tahun dari kelas X sampai sekarang kami banyak berbuat salah, baik kesalahan yang kami sengaja maupun tidak sengaja, oleh sebab itu kami mohon ma’af sebesar-besarnya. Dan kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas didikan, bimbingan serta motivasi Bapak/Ibu semua, sehingga kita nantinya mampu menggapai angan dan cita-cita kita.

Untuk pengurus OSIS kami mengucapkan terima kasih karena tanpa kalian tidak akan ada acara pelepasan ini dan tanpa kerja keras kalian juga acara ini tidak dapat berjalan dengan baik serta meriah sekali.

Dan untuk adik-adik kelas X dan XI kami minta maaf atas kesalahan kami selama ini. Pesan kami pada kalian, teruslah belajar yang rajin, jadilah murid yang patuh dan buatlah bangga Bapak/Ibu pamong dengan prestasi kalian. Dengan belajar yang tekun dan disiplin maka kami yakin kalian dapat meneruskan bahkan menambah prestasi yang telah kita dapat selama ini.
Yang terakhir untuk teman-teman kelas XII, kita sebagai lulusan SMK dihadapi 3 pilihan, yang pertama melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yang kedua melanjutkan kerja di perusahaan/pabrik dan yang terakhir melanjutkan sebagai seorang wirausahawan. Jadi jangan sampai setelah kita lulus dari SMK Tamansiswa Kudus tercinta ini kita hanya menganggur di rumah. Yang mau kuliah, silakan lanjutkan pendidikan kalian dengan sungguh-sungguh serta belajar yang giat agar berprestasi di perguruan tinggi yang kita pilih nanti. Yang mau kerja, kita dapat bekerja di perusahaan/pabrik yang kita inginkan, atau yang ingin jadi bos/direktur kita dapat berwirausaha, karena di SMK kita telah dibekali dengan ilmu kewirausahaan yang dapat kita praktikkan dalam kehidupan kita nanti.

Mungkin hanya itu yang dapat kami sampaikan, apabila ada tutur kata yang kurang berkenan di hati hadirin semua, kami mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Akhir kata...

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ

Read more

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Biodata Diri : 

Nama    : Mohamad Muklisin
TTL      : Kudus, 24 Oktober 1995
Alamat  : Dk. Ngrangit Ds. Terban Rt.02 Rw.03
                Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus




Riwayat Pendidikan :
SD        : SD 3 TERBAN lulus tahun 2008
SLTP    : SMP 1 JEKULO KUDUS lulus tahun 2011
SLTA    : SMK TAMANSISWA KUDUS lulus tahun 2014
PT         : POLITEKNIK NEGERI SEMARANG Prodi Komputerisasi Akuntansi (D4)
PP         : PONPES KYAI GALANG SEWU mulai 19 Agustus 2014

Motto / Semboyan Hidup :
[•] من جد وجد [•]
[•] sing penting kui kudune disiplin [•]
[•] opor bebek mateng saka awake dewe [•]
[•] lamun sira mulya elinga kanca [•]

Salam kenal dan selamat datang di blog yang membingungkan ini...!


Read more

Ki hajar Dewantara selain aktif berjuang lewat pendidikan, beliau juga aktif berjuang lewat pers. Beberapa surat kabar yang pernah ia tulis antara lain :

1.       Midden Java berbahasa Belanda di Yogyakarta

2.       De Express berbahasa Belanda di Bandung

3.       Oetoesan Hindia berbahasa Melayu di Surabaya

4.       Tjahaja Timoer berbahasa Melayu di Malang

5.       Sedya Tama berbahasa Jawa di Yogyakarta

Tulisan beliau dalam harian De Express yang berjudul Als iik een Netherlander was (Andaikata aku orang Belanda, aku akan merasa malu kalau merayakan kemerdekaan 100 tahun bangsaku di negara jajahanku yang bodoh, miskin dan terbelakang. Dengan tulisannya  itu akhirnya Ki Hajar Dewantara, Dr. Cipto Mangunkusuma dan Dr. Douwess Dekker ditangkap dan akhirnya dipenjara di Netherland tahun 1913-1919. Sekembalinya dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara tetap aktif berjuang lewat pers dan bahkan selama memimpin Tamansiswa beliau menjadi pemimpin majalah Waskita dan Pusara. Karena jasa-jasanya dibidang pers, pada tanggal 28 April 1959 Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Ketua Kehormatan PWI.

Read more

Ki Hajar Dewantara nama kecilnya RM. Soewardi Soeryaningrat, lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889. Putra Pangeran Soeryaningrat, cucu KGPAA Paku Alam III. Sesuai tingkat usianya, RM. Soewardi dan bermain layangan. RM.Soewardi tergolong anak yang aktif kreatif dan kreatif namun memiliki sikap hidup sederhana. Beliau juga selalu memperhatikan nasib rakyat kecil yaitu ingin mengangkat derajat rakayat kecil. Setelah berusia 40 tahun RM. Soewardi Soeryaningrat berganti nama Ki Hajar Dewantara.

Pada usia 7 tahun, RM.Soewardi masuk sekolah ELS (Europeesche Legere School) yaitu sekolah SD bagi orang Eropa. Beliau giat belajar dan menguasai bahasa Belanda. Setelah lulus ELS, beliau dapat mengajar anak rakyat yang sebagian besar tidak mendapat kesempatan belajar. Setelah tamat dari KS (setara SLTA) tahun 1907, RM.Soewardi melanjutkan ke Universitas Eropa yaitu Sekolah Kedokteran di Stovia (Jakarta) dengan harapan nantinya dapat menolong rakyat yang masih memerlukan pengobatan. Namun sayang, ketika menginjak tingkat III, beliau sakit danakhirnya dikeluarkan dari Stovia dengan mendapat sertifikat istimewa atas kemampuannya berbahasa Belanda.

Ki Hajar Dewantara bercita-cita menjadi pemimpin dunia yang terkenal dengan konsep Tri Hayu yang selalu didiskusikan setiap malam Slasa Kliwonan. Konsep TriHayu tersebut yaitu :

1.       Memayu Hayuning Salira à mencita-citakan kebahagian diri sendiri

2.       Memayu Hayuning Bangsa à mencita-citakan kebahagian bangsa

3.       Memayu Hayuning Manungsa à mencita-citakan kebahagian umat manusia di dunia

Pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian menjadi Perguruan Tamansiswa. Beberapa prestasi pendidikan yang diraih Ki Hajar Dewantara melalui Tamansiswa antara lain :

1.       Mengubah system pendidikan colonial yang beralaskan “paksaan-hukuman-ketertiban” menjadi pendidikan nasioanal yang memberikan perhatian terhadap hidup anak secara lahir dan batin menurut kodretnya sendiri.

2.       Melaksanakan system Life Long Education melalui Tri Pusat Pendidikan.

3.       Memprotes diberlakukannya Onderwijs Ordonantie (UU Sekolah Swasta) yaitu larangan mengajar bagi guru-guru Tamansiswa.

Ki Hajar Dewantara menganjurkan kepada para muridnya agar pertama-tama mampu memipin dirinya sendiri, mampu mendisiplinkan diri sendiri/ Swadisiplin yaitu disiplin atas kemampuan sendiri bukan karena sedang diperhatikan atau diawasi pihak lain.

Prinsip kepemimpinan Ki Hajar Dewantara dikenal dengan nama Trilogi Kepemimpinan (Sistem Among) yaitu :

1.       Ing Ngarsa Sung Tuladha à didepan seorang pemimpin harus mampu menjadi suri tauladan bagi orang yang dipimpinnya

2.       Ing Madya Mangun Karsa à ditengah seorang pemimpin harus dapat memberi motivasi bagi orang yang dipimpinnya

3.       Tut Wuri Handayani à dibelakang seorang pemimpin harus mampu mendorong sambil memberikan kekuatan bagi ornag yang dipimpinnya

Atas jasa-jasa beliau dibidang Pendidikan , Ki Hajar Dewantara mendapat penghargaan :

1.       Sebagai Bapak Pelopor Pendidikan Nasional dan Bapak Tamansiswa

2.       Hari lahir beliau tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari Pendidikan Nasional Indonesia

3.       Konsep Tut Wuri Handayani dicantumkan dalam lambang Depertemen Pendidikan Nasional Indonesia

Beberapa pembiasaan yang dilakukan di Tamansiswa yaitu :

1.       Bila bertemu mengucapkan Salam dan Bahagia antar sesama teman, dengan bapak/ibu pamong

2.       Saling menghormati antar sesama teman, menghargai perbedaan agama, ekonomi dan latar belakang sosial budaya

3.       Menyampaikan pendapat secara santun, tanpa menyinggung perasaan orang lain

4.       Membiasakan diri mengucapkan terima kasih, kalau mendapat bantuan atau jasa dari orang lain

5.       Berani mengakui kesalahan dan meminta ma’af

6.       Bebrbicara yang santun, tidak jorok, kotor, kasar, mencaci maki, dll

Read more